Senin, 18 Juli 2011


1.     5.  Bongkar bahan pakan yang sudah difermentasi dan dinginkan
2.      6. Siap diberikan ke ternak.

Catatan :
a.  Perbandingan MEP dengan bahan pakan 1cc: 1 kg untuk mencapai hasil yang maksimal
b.Penggunaan MEP ke dalam larutan air secukupnya saja sesuai dengan bahan baku yang difermentasi
c.  Pembasahan yang merata pada permukaan pakan akan menghasilkan fermentasi yang baik.
d.  Karena bakteri MEP bersifat anaerob, maka penyelimutan atau penutupan dilakukan dengan serapat mungkin.
e.  Hasil analisa laboratorium menunjukan bahwa pada pakan hasil fermentasi kandungan protein terjadi pengayaan sampai 3 % dan kandungan energi meningkat sampai 10% belum lagi kandungan vitamin B12, C dan K.

3.2 Teknik Pemeliharaan
3.2.1 Kandang
Kandang yang digunakan adalah  kandang bentuk panggung. Hal ini dimaksudkan agar kotoran ayam langsung jatuh ke tanah tidak di dalam kandang sehingga tingkat kesehatan ayam semakain membaik. Ukuran kandang untuk umur ayam dewasa adalah 50m2 untuk 500 ekor ayam. Dengan ketinggian alas kandang dari permukaan tanah 1,5m sedangkan ketinggian sisi kandang dari alas 2 m. Alas kandang dibuat dari belahan bambu kerenggangan antar bilah bambu sekitar 2 cm.
Pada kandang diberikan lampu listrik yang berfungsi untuk penerangan kandang pada malam hari atau pada hari gelap karena hujan atau mendung.
3.2.2. Pemeliharaan
Sebelum DOC masuk kandang, terlebih dahulu dipersiapkan beberapa hal minimal 1 jam sebelum kedatangan DOC :
Buatlah petakan kandang ukuran 15m2 untuk 500 ekor DOC. Sekeliling petakan ditutup rapat dengan tirai plastik/terpal. Alas kandang ditutup dengan karung plastik/terpal kemudian ditaburi dengan sekam sampai merata kemudian ditutup dengan lembaran koran. Nyalakan kompor pemanas, kemudian siapkan air minum dan pakan starter. DOC siap dimasukan kandang.
  
Penting juga untuk diperhatikan untuk tiap sudut kandang diberi sekatan karton bekas box DOC untuk mencegah anak ayam terjepit dipojok kandang saat berkumpul. Dan juga pastikan alas dan sisi kandang cukup rapat agar tidak ada anak yang jatuh atau keluar dari kandang.
1)      Pemanas

Pemanas dibutuhkan sebagai penghangat bagi anak ayam, agar nantinya mampu beradaptasi dengan suhu luar. Untuk ayam umur 1 hari pemanas dinyalakan satu hari satu malam karena pada umur ini anak ayam masih sangat rentan terhadap suhu dingin. Pemanas yang digunakan adalah kompor jenis proyer yang bahan bakarnya dari minyak tanah.
Pemanas dipasang di titik tengah sekatan kandang, untuk mendapatkan panas yang merata. Untuk mendapatkan suhu yang diinginkan pengaturan panas dilakukan dengan mengatur tinggi rendah jerigen/ penampung minyak tanah atau tinggi rendah kompor. Semakin rendah posisi jerigen atau kompor maka akan didapatkan panas yang lebih, demikian sebaliknya.
Untuk mengetahui suhu ruang yang cukup maka dapat dilihat dari sebaran anak ayam. Bila anak ayam berkumpul ditengah maka dapat dipastikan bahwa suhu ruang yang ada kurang panas, demiian sebaliknya bila anak ayam berkumpul ketepian kandang berarti suhu terlalu panas. Suhu ruang yang cukup ditujukan dengan posisi anak ayam yang tersebar merata dikandang.
Kompor dinyalakan satu hari satu malam saat anak ayam berumur satu hari.
Setelah umur satu hari, kompor dinyalakan cukup pada waktu sore sampai pagi hari, kecuali pada musim penghujan kompor dapat dinyalakan bilamana dibutuhkan.
Setelah anak ayam menginjak umur lebih satu minggu kompor sudah tidak lagi diperlukan, karena pada umur tersebut bulu ayam sudah mulai rapat sehingga dapat beradaptasi dengan suhu/udara luar.
Setelah umur 3 hari, pada pagi sampai sore hari tirai plastik pada sisi bawah kandang mulai dibuka untuk melatih anak ayam beradaptasi dengan udara dan suhu luar dengan kompor tetap menyala. Setelah sore hari tirai plastik kembali ditutup. Tiga hari kemudian, kompor pada pagi hari mulai dimtikan dan dinyalakan kembali pada sore hari sampai anak ayam usia 2 minggu.

2)      Sekam

Sekam berfungsi sebagai penghangat alas kandang untuk anak ayam umur 1 s/d 2 minggu. Sekam ditaburkan di atas hamparan karung/terpal kemmudian di atasnya dihamparkan lembaran koran. Sekam juga berfungsi untuk mengurangi kelembaban alas kandng akibat kotoran atau basah karena tumpahan air minum ayam. Sehingga sekam dapat ditaburkan




kembali bila mana kandang dirasa cukup basah. Karena alas kandang yang basah/lembab dapat mengurangi tingkat kesehatan anak ayam.
Setelah anak ayam lebih dari 2 minggu maka, alas kandang mulai diambil secara bertahap, dimulai dari tepian alas kandang. Hal ini dilakukan untuk melatih anak ayam berpijak pada belahan bambu dan untuk menjaga kebersihan kandang. Selama tiga hari pengambilan alas sudah selesai di lakukan.

3)      Pelebaran Sekat Kandang

Pelebaran sekat kandang dimaksudkan untuk mendapatkan ruang ruang yang cukup bagi anak ayam untuk gerak dan mendapatkan udara segar serta untuk mengurangi panas dalam kandang. Karena semakin bertambah hari maka semakin bertambah ukuran dan berat badan anak ayam. Pelebaran sekat kandang dilakukan 3 hari sekali setengah meter (3 m2) dengan cara menggeser sekatan kandang. Untuk pelebaran pertama, kedua dan ketiga, pelebaran sekat kandang dibarengi dengan pelebaran alas kanadang,karena pada umur tersebut kaki anak ayam masih mudah terjeblos dan terjepit pada bilahan bambu yang bisa mengakibatkan kematian.
Setelah pelebaran keempat dan seterusnya tidak perlu diserati pelebaran alas kandang karena anak ayam sudah bisa beradaptasi dengan alas yang berupa bilahan bambu, malah sebaliknya pada umur 2 minggu maka alas kandang sudah mulai diambil.

4)      Pemberian Pakan dan Minum

Air minum yang diberikan adalah air yang sudah diberi MEP dan gula sudah diendapkan selama 24 jam seperti apa yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya. Untuk pemberian minum pada kesempatan berikutnya sisa air yang ada pada galon tidak perlu dibuang cukup ditambahkan saja dan galon tempat air pun tidak perlu dicuci  karena sudah ada netralisasi bakteri/jamur oleh MEP.
Pemberian pakan bisa dikategorikan menjadi 3 yaitu pakan starter, pakan grower dan pakan finisher. Pakan Starter yang dimaksud adalah pakan yang diperuntukan pada ayam umur 1 s/d 2 minggu, dan masih menggunakan pakan pabrikan. Pada umur ini pemberian pakan dan minum diberikan 6 kali dalam satu hari satu malam, bertujuan untuk efisiensi pakan dan juga untuk melakukan pengawasan dan penjagaan kalau-kalau ada hal yang perlu penanganan cepat seperti kompor mati, anak ayam terjempit bambu, dan hal teknis lain.
Pemberian pakan setelah usia 2 minggu menggunakan pakan campuran antara pakan starter dengan pakan fermentasi dengan perbandingan mulai dari 1:1, 1:2, sampai usia 3 minggu sudah menggunakan pakan fermentasi sepenuhnya. Pengalaman menunjukan pada umur ayam menginjak 3 minggu terjadi pertumbuhan dan kenaikan bobot ayam yang signifikan.
  
5)      Tempat Pakan dan Minuman. 

Galon tempat minum ayam ada dua, galon kecil dan galon besar. Galon kecil diperuntukkan anak anak ayam sampai umur 2 minggu. Galon besar untuk anak ayam setelah 2 minggu.
Tempat pakan untuk ayam usia 1 hari sampai 1 minggu dapat digunakan nampan plastik, tampah atau kertas karton bekas box DOC. Setelah usia lebih dari 1 minggu anak ayam dapat dilatih dengan menggunakan tempat pakan dengan potongan batang bambu, yang nantinya dapat diharapkan bisa terbiasa menggunakan tempat pakan standart. Pada usia 2 minggu dan seterusnya tempat pakan standart sudah digunakan sepenuhnya.
Pengaturan tempat dan jumlah tempat pakan dan minum diatur sedemikian rupa sehingga semua anak ayam dapat etrlayani dengan baik.

Catatan:  Pemberian pakan dan minum ulang yang baik adalah ketika pakan benar-benar habis tidak tersisa, sehingga pakan dan minum dapat dikonsumsi ayam sepenuhnya. Oleh karena itu pemberian pakan dan minum pada umur ayam 3 minggu dan seterusnya dilakukan secukupnya sampai diperkirakan selang 4 jam habis. Untuk pemberian pakan dan minum terakhir pada malam hari diperikirakan bisa habis sampai pada pemberian pakan berikutnya pada pagi hari.
Sisa pakan yang menempel pada nampan plastik, tampah dan dikerok kemudian ditaruh dekat pemanas agar dapat dikonsumsi lagi.

3.2.3 Perawatan, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

1.       Perawatan
Perawatan khusus diperlukan untuk mengurangi kematian dan untuk memacu pertumbuhan dan bobot ayam. Perawatan dapat dilakukan dengan memisahkan anak ayam yang cacat, pertumbuhannya kurang atau yang terkena penyakit dari ayam yang sehat dan normal dengan cara dibuat sekatan kandang. Perawatan khusus bisa dilakukan dengan pemberian jamu dan pemberian pakan dan minum beserta tempat yang khusus. Sekatan kandang disarankan dibaut dibagian kandang yang cukup terkena sinar matahari pagi.

2.       Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Secara umum penggunaan MEP pada pakan dan minuman ayam dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit. Meskipun demikian kematian tetep ada dengan sebab kematian karena terjepit, kedinginan, nafsu makan rendah dan faktor penyakit lain dan ini bersifat individual dan kasuistis tidak mewabah.
  
Khusus batuk karena pengaruh suhu lingkungan yang ekstrem dan juga karena iritasi pernapasan akibat bau amoniak kotoran ayam, pencegahan dan pengobatan masal dapat dilakukan dengan pemberian bawang merah, bawang putih dan kencur yang ditumbuk halus bersama dengan air minum ayam, dengan perbandingan 1:1:1 ons untuk 100 ekor ayam.

3.       Pengendalian Pemberian Pakan dan Bobot Ayam.

Kontrol pemberian pakan dan bobot badan ayam dapat dilakukan dengan penimbangan secara berkala dengan model sampling, minimal tiap 2 mingguan. Sampling diambil dibeberapa titik dan sudut kandang, 5 ekor terdiri dari dari 2 jantan dan 3 betina. Hasil penimbangan kemudian diambil bobot rata-rata per ekor ayam. Berat rata-ratakemudian dibandingkan dengan total pemberian pakan sampai pada saat pengambilan sample. Perbandingan ini digunakan untuk mendapatkan nilai FCR ( Feed Converse Ratio ) yaitu perbandingan antara total pakan yang diberikan dengan total bobot ayam. Nilai FCR adalah 2,1.semakin rendah FCR berarti pola pemeliharaan ayam semakin baik demikian juga sebaliknya. Bila nilai FCR lebih dari 2,1 maka dapat dipastikan terjadi pemborosan pakan bisa jadi karena banyak pakan yang terbuang atau kandungan protein yang kurang dalam pakan.


    _____________________________
                                                                       
Total berat Pakan
 FCR =---------------------------
  Total bobot ayam       

_____________________________

Bobot ayam yang kurang dan FCR yang tinggi sangat dipengaruhi oleh perlakuan dalam pemeliharaan dan ini menjadi faktor dominan disamping faktor yang lain. Panen dapat dilakukan setelah umur ayam mencapai 35 hari dengan bobot rata-rata 1,7 kg.

ayam